Sabtu, 10 Maret 2012

PERBEDAAN SOFT SKILLS DAN HARD SKILL

Soft Skill : Pengertian soft skill dapat di artikan sebagai berikut:
  1. Interpersonal Skill : Keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain.
  2. Intra-personal Skill : Keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal.
Hard Skill : Penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya.

Contoh :
  • Insinyur mesin seharusnya menguasai ilmu dan teknik permesinan.
  • Dokter harus mempunyai bidang ilmu kedokteran.
  • Pemain sepak bola mempunyai keterampilan teknik mengiring bola.
Setiap profesi dituntut mempunyai hard skill yang khusus, tetapi soft skill bisa merupakan kemampuan yang harus dimiliki setiap profesi.
Seperti daftar kemampuan soft skills berikut :
  • Kejujuran
  • Tanggung Jawab
  • Berlaku adil
  • Kemampuan bekerja sama
  • Kemampuan beradaptasi
  • Kemampuan berkomunikasi
  • Toleran
  • Hormat terhadap sesama
  • Kemampuan mengambil keputusan
  • Kemampuan memecahkan masalah

MOBIL ESEMKA DAPAT DUKUNGAN !

SOLO, KOMPAS.com - Dukungan terhadap perbaikan Mobil Esemka Solo agar lolos uji emisi dan kelaikan jalan terus mengalir.
Kami membongkar area yang kira-kira menye babkan mobil masih menghasilkan emisi gas buang yang besar.
-- Sulistyo Rabono
Pada pembongkaran mesin mobil Esemka Rajawali, Senin (5/3/2012), beberapa hali mesin ikut terlibat antara lain dari PT Tosuro Technology Indonesia, Cikarang, dosen dari Akademi Teknologi Warga dan Universitas Muhammadiyah Surakarta, serta para guru sekolah menengah kejuruan (SMK).
"Kami membongkar area yang kira-kira menye babkan mobil masih menghasilkan emisi gas buang yang besar. Kami bersyukur dibantu banyak pihak untuk mencari solusi agar sumber masalah bisa ditemukan dengan cepat," kata Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi Sulistyo Rabono.
Perbaikan mobil Esemka diharapkan selesai dalam waktu dua minggu sehingga mobil bisa kembali diajukan untuk uji emisi dan uji kelaikan jalan. Selain perbaikan mesin mobil Esemka, juga tampak para siswa SMK yang tengah merakit mobil, yakni dari SMK Negeri 2, SMK Negeri 5 , dan SMK Warga.
"Jika mereka lulus kami harapkan dapat terserap di sini karena mereka sudah terbiasa menangani perakitan dan finishing mobil. Mereka juga bisa menjadi mitra kami dalam penyediaan komponen , karena kami ingin memberdayakan usaha kecil dan menengah. Para lulusan SMK ini yang akan menjadi penggerak UKM-UKM tersebut," kata Sulistyo.
Direktur Pelayanan dan Pengembangan Solo Techno Park Gampang Sarwono mengatakan, selain soal emisi gas buang, perbaikan juga dilakukan untuk konsumsi bahan bakar.
Hasil uji coba, konsumsi bahan bakar premium mobil Esemka Rajawali 1:10 kilometer. Pihaknya berkeinginan konsumsi menjadi 1:12 kilometer. Saat ini, pihaknya juga tengah menjajaki kerjasama dengan pabrik baja Krakatau Steel dalam hal material komponen mobil.
"Kami juga ingin memperbaiki body mobil. Kalau kemarin karena masih dikerjakan manual, body mobil masih berat. Besok dengan sistem press, body mobil akan lebih ringan dan ini akan membantu mengurangi konsumsi bahan bakar mobil," kata Gampang.

sumber: kompas.com

Senin, 05 Maret 2012

Pengertian Induktif dan Deduktif

  • Pengertian Penalaran
Apa arti penalaran itu sendiri ? disini saya akan jelas dari 2 sumber:
Wikipedia : Penalaran adalah proses berfikir yang bertolak dari pangamatan indera (pengamatan emprik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Buku catatan Gunadarma : Penalaran (Reasoning) adalah bentuk tertinggi dari pemikiran, dan sebab itu lebih rumit dibanding pengertian dan proposisi.
  • Pengertian Penalaran Induktif
Menurut Tim Balai Pustaka (dalam Shofiah, 2007 : 14) istilah penalaran mengandung tiga pengertian, diantaranya : 
  1. Cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran atau berfikir secara logis.
  2. Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengelaman.
  3. Proses mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.
Contoh penalaran Induktif :
  1. Logam 1 memuai kalau dipanaskan (premis mayor)
  2. Logam 2 memuai kalau dipanaskan (premis minor)
  3. Semua logam memuai kalau dipanaskan (konklusi)
Penalaran Induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat. Untuk itu penalaran Induktif erat dengan pengumpulan data dan statistik.

  • Pengertian Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. Jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar. Jika penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika, maka penalaran deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan dan bilangan.

Contoh penalaran deduktif :
  1. Semua manusia akan mati (premis mayor)
  2. Bambang adalah manusia (premis minor)
  3. Jadi : Bambang akan mati (konklusi)

  • Metode Induktif 
Metode berfikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berfikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan di fenomena yang diselidiki berkala bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.

  • Metode Deduktif
 Metode berfikir deduktif adalah metode berfikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

sumber : http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/filsafat_ilmu/bab6-penalaran.pdf
              http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran